Senin
pertengahan Oktober lalu, tepatnya 19 Oktober
2015 ceritanya Aku jalan-jalan ke Tanah
Abang, sekalian belanja untuk dagangan. Sepulangnya dari tanah abang jam tiga
sore, Aku duduk sebentar, meluruskan kaki, sebelum makan siang yang tertunda. Baru
duduk sebentar, HP ku bunyi, ternyata ada SMS dari Indosat. Reflek jari
jemariku menghapus SMS tersebut tanpa membaca isi SMS nya, paling juga promo atau ucapan terimakasih,
pikirku, hehe. Beberapa detik kemudian ada telepon dari +62816843552 yang mengaku atas nama Hendra Herlambang dari kantor
pusat Indosat Jakarta. Kurang lebih seperti ini pembicaraannya:
Hendra : Halo, dengan Ibu Dian?
Dian :
Iya.
Hendra : Ibu, tadi dapat SMS dari
Indosat?
Dian :
Mm, SMS Indosat?
(Sambil kuingat-ingat SMS yang baru saja ku hapus, itu tadi isinya
apa ya?)
Hendra : Iya bu, SMS dari Indosat.
Jadi gini Bu, saya Hendra
Herlambang dari Indosat pusat di Jakarta. Barusan Saya kirimkan SMS ke nomor
Ibu. Ini benar dengan nomor 085728109*** atas nama Ibu Dian kan?
Dian :
Iya betul. Emang SMS nya apa Mas?
Diomongin disini aja deh.. (Sedikit merasa bersalah karena teringat kalau
SMS nya reflek langsung kuhapus tanpa tahu isinya, hehe. Dalam hati, ini paling
mau promo program atau survey pelanggan.)
Hendra : Kami kirimkan kode verifikasi
ibu.
Ada yang perlu kami kroscek.
Jadi tolong ibu bantu bacakan kode yang kami kirimkan.
Dian :
Sorry ya Mas, tadi SMS nya udah reflek Aku hapus.
Hendra : Oh gitu, tidak apa-apa bu.
Kami akan kirimkan ulang SMS nya
ya. Tunggu sebentar jangan ditutup telfonnya.
Dian :
Ya…
(Masih saja sambil ngobrol
dengan diri sendiri dalam hati. Ini orang ngapain sih, kode ngirim sendiri kok Aku
suruh bacain. Tapi biarin lah, namanya juga orang kerja, mungkin butuh bantuan
costumernya. Tiba-tiba ada SMS masuk lagi dari Indosat)
Hendra : SMS nya sudah masuk Ibu?
Dian :
Iya, sudah..
(Sambil membuka SMS dan mencoba
memahami SMS-nya.)
Hendra : Saya jelaskan dulu ya Ibu.
Jadi gini Bu, kami dari Indosat
ada program pemberian penghargaan untuk konsumen kami yang setia menggunakan
Indosat. Ibu adalah salah satu dari sepuluh konsumen yang terpilih sebagai
konsumen yang setia. Pembicaraan kita dalam telfon telah kami rekam sebagai
bukti proses serah terima hadiahnya ya Bu. Dan nanti malam rekaaman ini akan ditayangkan
di MNC TV pukul 22.30 WIB. Namun untuk mengkroscek data ibu apakah benar ibu
yang berhak menerima hadiah ini, saya telah mengirimkan kode verifikasinya bu.
Tolong dibacakan ya bu kodenya.
Dian : (Diam sambil ngobrol sama diri
sendiri.
Waaah, penipuan nih.. Tapi
gimana caranya ya dia kok bisa ngirim SMS atas nama Indosat? Jadi penasaran. Sambil
terus mencoba memahami isi SMS dari indosat yang isinya masih asing bagiku.
Begini isinya: “Kata kunci indosat assistant Anda : Uk***g. Ketikkan kata kunci
ini di web Indosat Assistant untuk aktivasi Akun Anda.” Layanan apa ya Indosat Asistant itu? Baru
denger dah, ga pernah pake layanan itu).
Hendra : Bu.. Bu Dian, kenapa Ibu diam
saja?
Tolong bacakan kodenya ya… Saya
tolong dibantu.
Dian : Bentar
Mas, ini SMS nya suruh masukin kodenya ke web kok, bukan suruh bacakan. (Sambil
ngeles dan ragu antara mau Aku bacakan atau nggak. Takutnya dia jadi bisa
menyalahgunakan nomorku.)
Hendra : Bu Dian, Saya kan sudah bilang, itu kode
verifikasi untuk pemberian penghargaannya, Saya yang akan membantu ibu masukan
kode itu ke web. Jadi ibu nggak perlu buka web.
Dian : Gitu ya? Saya masukin sendiri aja deh, ntar
saya buka webnya indosat dulu.
Hendra :Bu, waktu kita nggak banyak, kalau kodenya nggak
segera dimasukan, hadiah ibu akan hangus. Dan sambungan telfon ini juga nggak
bisa diulang. Tolong diefektifkan waktunya bu, terkait dengan durasi juga.
Karena kami bekerjasama dengan beberapa pihak. Nggak enak kalau kelamaan.
Tolong segera bacakan saja kodenya.
Dian : (Nih penipu ada aja ya alasannya, Aku jadi
penasaran gimana cara kerjanya. Kasih tau aja kali ya, coba setelah ini
ngapain. Kalau dia nyedot pulsa, biari aja pulsaku kan tinggal Rp 185,- hehe.
Kalau nomorku bermasalah, kubawa aja ke gallery. Coba ah, hehe. Jailin penipu
sekali-kali boleh lah ya, tapi harus tetep hati-hati. Semangat jahil kun pun
membara.)
Hendra : Bu, bu Dian. Kenapa masih saja diam? Saya beneran
dari Indosat lho bu, tadi kan saya yang mengirimkan pesan. Jadi tolong segera
bacakan kodenya ya.
Dian : Ya… Uk***g
Hendra :Baik, saya ulang ya bu.. Uk***g sudah benar bu?
Dian : Ya..
Hendra : Oke.. Ini Benar dengan Ibu Ilmi Dian Asrini nomor
HP 085728****** , beralamatkan di Jalan HOS Cokroaminoto Pekalongan Jawa Tengah
ya Bu.
Dian : Ya.. (Sengaja jawab singkat-singkat supaya
kelihatan polos. Sambil menikmati lelah
dan minum es the. Hehe)
Hendra : Pulsa Ibu saat ini tinggal Rp 185,- benar bu?
Dian : Kayaknya sih gitu. (Kok dia tahu pulsaku?)
Hendra : Segera lakukan pengisian pulsa ya Bu. Saya
jelaskan lebih lanjut ya Bu. Jadi, Bu Dian ini menjadi perwakilan dari Jawa
Tengah sebagai konsumen yang setia terhadap Indosat. Ibu merupakan nomor tiga
dari sepuluh pemenang yang kami pilih. Dan Ibu merupakan perwakilan dari Jawa
Tengah. Ibu telah menggunakan nomor ini sejak enam tahun yang lalu ya bu?
Dian : Nggak tahu Mas, lupa.
Hendra : Iya Bu, Ibu sudah menggunakan nomor indosat ini
selama enam tahun karena ibu mulai
menggunakannya sejak bulan Juni tahun 2009.
Dian : Masak sih? (Sambil mengingat-ingat kapan
pertama kali Aku pakai nomor ini. Hmm, Aku pakai nomor ini sejak akhir SMA itu
artinya tahun 2009. Ih, dia kok bener? Kok bisa tahu sih dia? Jadi tambah
penasaran.)
Hendra : Iya Bu, benar. Di data kami seperti itu. Coba Ibu
ingat-ingat lagi. Hanya Indosat dan Ibu yang tahu kapan ibu memulai menggunakan
nomor ini, dan sisa pulsa ibu saat ini.
Dian : (Waaah, jangan-jangan data indosat sudah
jebol? Haduh, harus makin hati-hati nih.)
Hendra : Coba sekarang bu dian cek KTP Ibu ya, Saya akan
bacakan nomor KTP Ibu, sudah benar atau belum?
Dian : Ya..
Hendra : Siap ya Bu, nomor KTP ibu adalah 337504*********
sudah benar Ibu?
Dian : Yaa.. (Ih, dia tahu nomor KTP ku. Bener-bener
nih, dia ambil dataku dari Indosat. Sambil membuka lagi SMS dari Indosat tadi
dan memahami makna dari kata “Indosat assistant”. Haduh! Darisini nih kayaknya
dia tahu dataku. Secara pemahaman awam, bisa jadi dia ngaku-ngaku sebagai
asistantku dengan kode tadi. Dan, web Indosat yang dimaksudkan? Itu web untuk
lihat datanya kali ya, dengan memasukan kode tadi. Yaah, sudah terlanjur ku
kasihkan kodenya, dia sudah terlanjur baca donk ya.)
Hendra : Nah, untuk pemberian hadiahnya kami bekerjasama
dengan mandiri bu. Ibu akan mendapatkan hadiah dari Indosat sebesar sepuluh
juta rupiah. Dan cara mengambilnya cukup mudah, tanpa potongan dan tannpa pajak.
Ibu hanya perlu ke ATM Mandiri.
Dian : Sorry Mas, Saya nggak punya rekening Mandiri,
besok hadiahnya Saya ambil ke Jakarta aja ya. (Dalam hati mau tak sudahi, tapi
kok tanggung ya sudah sampai sini. Lanjut nggak ya?)
Hendra : Oh, Ibu nggak perlu khawatir, Ibu nggak harus
pakai kartu ATM Mandiri kok. Cuman ambilnya aja di ATM Mandiri.
Dian : Kok bisa? (Tiba-tiba teringat pengalaman
beberapa tahun yang lalu ketika hampir ketipu
dengan cara ambil uang di ATM juga. Tapi saat itu baru masukin kartu ATM
Aku mundur, nggak Aku lanjutin karena ada temen yang ingetin kalau itu
penipuan. Wah, jadi penasaran, sebenarnya setelah masukin kartu itu Aku bakal
suruh ngapain ya?)
Hendra : Bisa Ibu, dengan menggunakan kartu ATM apapun,
bisa untuk mengambil dananya di ATM Mandiri. Ibu punya nya rekening apa Bu?
Dian : Mmm… (Gimana ya biar Aku bisa ikutin alurnya
tanpa Aku dirugikan? Mmm, rekening kosong! Ya, coba pake kartu ATM yang nggak
ada saldonya aja.. Haha.. Sambil buka-buka dompet, cari kartu ATM yang jarang
kupake dan saldonya tinggal puluhan
ribu.)
Hendra : Gimana Bu, punya kartu ATM kan?
Dian : Punya siih…
Hendra : Apa Bu kartu ATM nya?
Dian : Ada lah pokoknya, termasuk ATM bersama.
Hendra : Oke, sekarang ibu ke ATM Mandiri ya, telfon nya
jangan dimatikan.
Dian : Lho, harus sekarang? Kasih tau caranya aja
lah, ntar malam saya ke ATM nya. (Dalam
hati: Lagi capek nih, baru pulang dari muter-muter tanah abang, mau makan
dulu.)
Hendra : Harus sekarang ibu, nanti malam sudah harus tayang
di MNC soalnya.
Dian : Tapi kebetulan saya lagi ada urusan di luar
kota nih Mas, nggak tahu ATM mandiri disini. Mau cari tahu dulu yah. Tar malam
aja saya ambilnya, sekarang mas kasih tahu cara ambilnya gimana. (Sengaja nggak ngaku kalau di Jakarta, ntar
dia bisa mundur kalau tahu.)
Hendra : Nggak bisa gitu ibu, karena caranya memang harus saya pandu. Dan ini kan direkam
bu pembicaraan kita. Hanya berlaku untuk sekali panggilan. Gini aja, deket situ
ada indomart atau alfamart kan bu?
Dian : Ada. (Ini orang maksa banget sih.. Mau rehat
dulu Aku, lapar. Tapi penasaran).
Hendra : Oke, Ibu sekarang ke Indomart atau Alfamart aja,
biasanya disana ada ATM Mandiri. Ibu antri seperti yang lain, kalau sudah dapat
giliran Ibu sambil dengarkan telpon lagi, saya pandu.
Dian : Ya..
Hendra : Ibu berangkat sekarang ya bu. Telfonnya jangan
sampai mati. Kalau sudah di depan mesin ATM kabari saya bu, ucapkan “Halo halo”.
Dian : Ya… (HP Aku letakkan, karena masih capek dan
lapar, Aku mau istirahat dulu aja ah. Sambil duduk menikmati es teh, Aku buka
nasi bungkus yang baru Aku beli dari warung)
Hendra : Halo… halo Bu Dian… Haloo… Bu Dian sudah berangkat
belum?
Dian : (Tu orang kok masih dengerin telfonnya aja
sih, hola halo.)
Hendra : Halo Bu Dian, kenapa Ibu diam saja? Ibu sudah
berangkat belum?
Dian : (angkat lagi aja deh) Ya..
Hendra : Bu Dian tolong telfonnya jangan dibungkam ya,
kalau dibungkam jaringannya bisa terputus.
Dian : Nggak kok Mas.
Hendra : Bu Dian segera berangkat ya, durasi bu durasi.
Dian : Yaa.. (Ni orang tahu aja sih kalau Aku belum
berangkat, masih mau santai, hehe)
Hendra : Beneran ya Bu, Saya tunggu. Ibu hati-hati dijalan
nggak usah buru-buru. Utamakan keselamatan Ibu.
Dian : Yaa.. (Oke, berangkat aja deh biar segera
selesai. Mmm, sebaiknya semua kartu penting dan ATM yang ada saldonya Aku
tinggal aja di kamar. Cukup bawa Kartu ATM yang saldonya tinggal puluhan ribu,
fotokopi KTP dan uang lima puluh ribu. )
Akupun
berangkat ke Indomart dan Alfamart terdekat, namun tidak menemukan ATM Mandiri.
Dan menurut pria yang mengaku bernama Hendra tadi, ATM nya harus Mandiri karena
ATM lain nggak ada menuny. Setelah berjalan sekitar delapan ratus meter,
akhirnya Aku menemukan ATM Mandiri. Dan transaksi pun dimulai.
Dian : Halo halo.. Mas Hendra Aku sudah di ATM
Mandiri nih.
Hendra : Oke baik, terimakasih Bu Dian sudah mau berusaha.
Ibu ikuti Instruksi saya ya Bu, jangan mendahului.
Dian : Oke.
Hendra : Masukan kartu ATM Ibu, tekan bahasa Indonesia.
Lalu masukan password Ibu, dirahasiakan ya Bu passwordnya, jangan disebutkan.
Jaga kerahasiaan password Ibu.
Dian : Ya (yalah, masak Aku mau kasih tau password).
Hendra : Sudah bu, sekarang tekan transaksi lainnya, lalu
tekan informasi saldo. Sudah ibu?
Dian : Sudah.
Hendra : Disitu saldonya tertera berapa bu?
Dian : Ada deh…
Hendra : Ibu tolong sebutkan saldonya, supaya ketahuan ntar
transaksi pengambilan uang sepuluh jutanya sudah berhasil atau belum.
Dian : Tanpa step itu bisa kok, di skip aja. Tar Aku
kasih tau udah berhasil atau belumnya. (Tittiittiiit, peringatan dari mesin ATM
berbunyi karena Aku terlalu lama berdebat dan mendiamkan kartu ATM didalam
mesin tanpa transaksi. Sebelum kartu tertelan, Aku segera mengeluarkannya.)
Hendra : Tapi bu, kalau ibu tidak sebutkan disini,
rekamannya tidak bisa membedakan saldo sebelum dan sesudah transaksi.
Dian : Kalau harus melalui step itu, saya nggak jadi
ambil aja mas. Uangnya buat mas. (Aku tetap nggak mau menyebutkan saldo, karena
kalau dia tahu saldoku di awal, dia pasti akan menyuruhku nyari kartu ATM
dengan saldo minimal tertentu, satu juta atau berapapun.)
Hendra : Oke oke, maaf bu. Kalau begitu, ke step
selanjutnya aja. Sekarang tekan menu lainnya bu.
Dian : Sebentar, kartu saya baru saya keluarkan tadi.
Ini mau masukin lagi.
Hendra : Baik Bu, ulang dari awal ya. Masukkan kartu, pilih bahasa Indonesia, lalu
masukan password.
Dian : Ya.. terus?
Hendra : Pilih lainnya.
Dian : Ya.. lalu?
Hendra : Pilih Uang elektronik.
Dian : Ya.. (uang elektronik? E-Money donk ya?) teus?
Hendra : Saya bacakan kodenya ya bu, ketikan disitu..
*blablablabla…* (Aku lupa kodenya)
Dian : Sudah, terus?
Hendra : Ketik 1234567, lalu lanjutkan
Dian : Ya.. (setelah mencet lanjutkan keluar nominal
sebesar Rp 1.234.567,- itu artinya
kayaknya Aku suruh isi e-money dia sebedsar nominal itu. Padahal saldoku nggak
ada segitu, paling juga gagal, ikutin aja dah.)
Hendra : Sudah bu? Di Oke ya bu..
Dian : Ya..
Hendra : Slip dan kartunya sudah keluar ya bu?
Dian : Sudah.
Hendra : Oke, sekarang masukan lagi, tekan bahasa
Indonesia, masukkan password, tekan lainnya, uang elektronik, ketikkan kode
*blablabla*, lanjutkan, ketik 567890, oke.
Dian : (Dan kembali dia minta top up ke e-money
sebesar Rp 567.890,-) Oke, sudah..
Hendra : Oke, sekarang cek saldo ibu, apakah hadiahnya
sudah masuk?
Dian : Nggak ada uang masuk ke rekening saya mas,
malah saldo saya berkurang.
Hendra : Lho, kok bisa? Padahal tadi alurnya sudah bener
lho bu. Memangnya berkurang berapa bu?
Dian : Sepuluh ribu.
Hendra : Oh, itu berarti biaya administrasi untuk dua kali
transaksi tadi bu, karena ibu kartu ATM
nya bukan mandiri. Terus, saldo ibu sekarang berapa?
Dian : Emang harus banget ya nyebutin saldo?
Hendra : Iya bu, kan Kami nggak tahu transaksinya berhasil
atau nggak kalau ibu nggak sebutkan saldo.
Dian : Oke, saldo Saya delapan puluh tiga ribu
rupiah.
Hendra : Maaf Bu, bisa diulang?
Dian : delapan puluh tiga ribu mas.
Hendra : Emang tadinya berapa bu?
Dian : Sembilan puluh tiga.
Hendra : Sembilan puluh tiga apa bu?
Dian : Sembilan puluh tiga ribu rupiah lah.
Hendra : Masak sih bu? Mungkin ibu salah lihat. Atau saya
yang salah dengar? Coba bacakan sato per satu angkanya bu.
Dian : sembilan, tiga, nol, nol, nol.
Hendra : Masak digitnya segitu bu, mungkin ada angka lain
yang belum dibacakan bu?
Dian : Angka lain gimana ah, emang segitu saldio
saya. Tadinya sembilan puluh tiga ribu, habis transaksi tadi kepotong sepuluh
ribu, sekarang tinggal delapan pukluh tiga ribu rupiah. (Hahaha, rasakan kau. Minta
top up jutaan kok dari rekening yang puluhan ribu doank, ya gagal laaah.)
Hendra : : Mmmm….
Berarti ada kesalahan teknis bu. Mungkin kartunya nggak cocok. Ibu ada rekening lain? Coba pakai
kartu ATM yang lain Bu.
Dian : Nggak ada mas, kartu ATM saya Cuma ini.
Hendra : Masak sih ibu keluar kota Cuma bawa kartu ATM satu
dan isinya segitu?
Dian : Emang gitu. Sabar yah. (Haha, si penipu masih
ngeyel aja minta ATM yang ada isinya, dia pikir semudah itu Aku mau transfer,
haha capek ya mas hampir dua jam mandu lewat telepon tapi hasinya nihil? Haha).
Hendra : Yaah, ibu. Maaf ya Bu merepotkan. Tuuuttuuuttuuut…
Dia
pun menutup telfon dengan nada kecewa karena tidak mendapatkan kiriman sepeser
pun dariku. Jam menunjukkan pukul lima sore. Ternyata penipu itu sudah ngoceh
selama dua jam tanpa hasil apapun kecuali zonk. Oke, cukup lelah memang jalan
pulang pergi cari ATM mandiri, tapi Aku puas setelah mengetahui alur
penipuannya dari awal sampai akhir.
Nah, modus seperti
ini sengaja ditujukan ke orang-orang di luar Jakarta. Kenapa? Karena di luar
jakarta nggak ada E-Money, mereka nggak tahu apa itu uang elektronik.
E-money
adalah kartu yang digunakan untuk membayar beberapa fasilitas umum di Jakarta
secara elektronik. Bisa digunakan untuk membayar busway, parkir, bensin, dan
lain sebagainya. Jadi di dalam E-money tersebut kita bisa isikan saldo, semacam
pulsa, dan kita bisa menggunakan kartu iitu untuk membayar dengan cara
menempelkan kartu pada mesin bayarnya. Maka saldo pun akan berkurang.
Pengisisan E-Money bisa dilakukan salah satunya dengan cara mengisi saldo lewat
ATM. Dan yang dilakukan oleh penipu tadi adalah
dengan memanduku untuk mengirimkan sejumlah saldo tabunganku ke kartu
E-Money miliknya.
Lalu,
darimana penipu itu tahu tentang data diriku? Dia menggunakan layanan “Indosat
assistant” melalui web indosat. Dengan memasukkan nomor dan kode verifikasi yang dikirimkan ke nomor
tersebut, dia dapat membuka informasi mengenai data pengguna kartu. Data itu indosat
peroleh ketika kita memasukkan identitas saat pertama kali kita aktivasi kartu.
So, hati-hati ya
terhadap berbagai penipuan yang mengatasnamakan perusahaan tertentu dan
menjanjikan hadiah untuk kalian. Semoga sharing pengalamanku ini bermanfaat
untuk kalian. J