Jumat, 04 September 2015

Menikah untuk Bahagia! Sudah Punya Bekal? ;)


Pernikahan bukan hanya sekedar penyelesaian tugas perkembangan seorang dewasa. Jauh lebih besar daripada itu, pernikahan merupakan sebuah komitmen besar yang mempertaruhkan seluruh kehidupan tiap pasangan. Bagaimana tidak, kita harus merelakan diri kita untuk menjalani setiap jengkal waktu dan kesempatan bersama pasangan kita. Hal ini tidak berarti kita harus selalu bersama-sama setiap detik dengan pasangan kita, namun apapun yang kita lakukan dalam tiap detik kita adalah untuk keluarga, dalam hal ini adalah pasangan serta anak. Setiap pasangan harus mampu menanggalkan keegoisannya demi kehidupan yang harmonis dalam keluarganya. Hal ini tentu menuntut kedewasaan yang hakiki dari tiap pasangan, baik secara fisik maupun psikis. Belum tentu setiap orang mampu mencapainya meski di usia yang telah matang, karena tua itu pasti, sedangkan dewasa adalah pilihan.
Hampir setiap orang mengharapkan kebahagiaan serta kelanggengan dalam pernikahan mereka. Namun dalam kenyataannya bukan hal mudah untuk mencapai hal tersebut, karena pernikahan menuntut adanya penyesuaian diri terhadap peran dan tanggungjawab baru dari kedua pasangan. Terlebih bagi pasangan muda, ketidakmampuan melakukan penyesuaian diri terhadap peran dan tanggungjawab baru sering menyebabkan pertentangan, dan bahkan berakhir dengan perceraian.  Namun demikian bukan berarti pasangan muda tidak mampu mencapai kebahagiaan serta kelanggengan dalam pernikahannya. Keberhasilan pernikahan dapat dicapai salah satunya dengan ilmu serta wawasan tentang kehidupan berumah tangga, baik tentang peran suami dan istri hingga bagaimana manajemen keluarga yang baik. Kedua pasangan harus menyadari bahwa Ilmu serta wawasan tentang pernikahan serta kehidupan berumah tangga sangat diperlukan dalam sebuah pernikahan, bahkan sebelum mereka menikah.
Dalam tulisan ini, Saya akan sedikit berbagi mengenai hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk menuju pernikahan yang bahagia serta langgeng. Menurut  Mbak Anita Rakhmawaty, M.Psi yang merupakan psikolog RS Bendan Pekalongan (dalam sharingnya di salah satu Kelas Akber Pekalongan) beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam pernikahan antara lain:

1. Kejelasan Tujuan
Setiap pasangan harus memiliki kesepakatan mengenai tujuan mereka menikah. Pada umumnya mereka hanya menyatakan bahwa tujuan mereka menikah adalah untuk bahagia. Namun jarang dari mereka mampu menguraikan “bahagia yang seperti apa yang mereka inginkan?”. Tujuan perlu diutarakan secara spesifik agar mampu untuk diukur pencapaian keberhasilannya, bahkan dilengkapi dengan langkah untuk mencapainya. Masing-masing pasangan perlu untuk merumuskannya bersama sehingga dalam langkah serta pengambilan keputusan berikutnya akan lebih terarah serta sesuai dengan harapan masing-masing pasangan.
2. Knowledge & Skill
Hal yang dilakukan tanpa adanya dasar ilmu pengetahuan akan menjadi hal yang sia-sia. Oleh karena itu, pengetahuan serta wawasan tentang pernikahan serta kehidupan berumahtangga sangat diperlukan sebagai bekal mewujudkan keberhasilan pernikahan. Pengetahuan yang diperlukan diantaranya adalah mengenai kepribadian laki-laki dan kepribadian wanita, teknik berkomunikasi yang baik, kehidupan pernikahan, peran suami dan istri, manajemen keluarga, serta pengetahuan pendukung lainnya. Ilmu dan pengetahuan tersebut dapat diperoleh melalui buku, seminar pra-nikah, artikel, sharing dengan orang lain, dsb.
3. Komitmen
Pernikahan memerlukan komitmen yang kuat antara dua pasangan. Hidup bersama bukan hanya sekedar tinggal seatap berdua. Lebih dari itu, masing-masing pasangan perlu untuk saling membuka diri, memahami pasangannya, memberikan kepercayaan dan saling percaya, serta mau untuk saling memperbaiki diri.
4. Perlengkapan Kehidupan Rumah Tangga
Memulai untuk hidup berdua sebagai sebuah keluarga tentu menuntut kita untuk hidup lebih mandiri. Perlengkapan rumah tangga seperti halnya tempat tinggal, perabot rumah tangga, serta perlengkapan lainnya perlu dipersiapkan. Akan lebih baik jika pasangan tinggal berdua secara mandiri tanpa bergantung kepada keluarga suami maupun istri. Tidak berarti harus langsung memiliki rumah sendiri, keluarga baru bisa saja mengontrak rumah atau kos. Dengan hidup mandiri maka masing-masing pasangan akan dapat belajar lebih banyak hal sehingga mampu berkembang menjadi keluarga yang lebih baik.

Demikian beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk menuju pernikahan yang bahagia serta langgeng. Semoga memberikan manfaat bagi penulis serta para pembaca dan mampu diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Terimakasih. J

By: @ilmidian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar