Selasa, 11 Oktober 2016

Mebiasakan Masakan Rumahan

Tiap kali mau masak selalu deg-degan dan tak henti-hentinya berdoa, "ya Allah, semoga jadi makanan sehat dan menyehatkan, semoga enak, ya Allah semoga suamiku suka...". Selalu seperti itu sepanjang waktu memasak. Ada kekhawatiran-kekhawatiran tertentu, takut ga enak, takut suami ga suka, makanya "umak-umik" doa terus. Padahal kalau dihitung-hitung, sudah sekitar 14 bulan hampir tiap hari memasak. Alhamdulillah, suami ga neko-neko. Apapun yang dimasak istrinya selalu dinikmati, "seolah-olah enak". 😂

Tiap setelah beberapa kali suap selalu melemparkan pertanyaan "mengerikan" ke suami: "gimana? Enak ga? Suka ga? Kurang apa?" Kenapa pertanyaan itu mengerikan? Karena sungguh dilematis jawabannya. Saat keasinan, suami takut bilang keasinan karena khawatir istrinya kecewa. Istri pun sebenarnya takut mendengar jawaban dari suaminya, takut ga enak lah, keasinan lah, dsb.

Dulu awal nikah suamiku selalu langsung jawab jujur kalau diberi pertanyaan dilematis itu. Yang kurang asin lah, besoknya keasinan lah, dan jawaban itu rasanya menyakitkan bagi istri (baru) yang masih keringetan selesai masak. Meskipun sebenarnya jujur. Memang jujur kadang menyakitkan. Setelah tahu hal itu terkadang menyakitkan bagi istri, makin kesini suaminya makin pinter. Jawaban pertama adalah "oke kok masakannya". Paling tidak hal itu akan menenangkan perasaan istri yang selalu khawatir mengecewakan suami jika masakannya tidak enak. Nah, kalau ada yang kurang pas, menyampaikannya disaat situasi sudah memungkinkan. Misal saat bersantai, saat becanda, barulah mengatakan dengan cara yang halus: "yang kemarin itu, sayur asemnya kalau ditambah garam lagi kayaknya bakalan lebih enak deh." Dengan begitu, masukan dapat diterima dengan baik oleh istri tanpa terbawa arus baper. Besoknya diperbaiki deh masakannya. Alhamdulillah, makin hari selalu ada perbaikan, baik dari rasa masakan istri maupun cara suami menyampaikan tanggapannya. 😇

Memasak merupakan salah satu skill, akan semakin baik jika terus diasah. Ga perlu takut masak ya Bun, yang penting berproses untuk terus memperbaiki masakan, supaya makin hari makin enak dan sehat. 😘

On frame : Telur puyuh balado.

Intstagram: @ilmidian
Facebook: Ilmi Dian Asrini
Twitter: @ilmidian